Sembilanpertigapuluh


Day 9 — Someone you wish you could meet

Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta (satu jam) pada jalan hidupnya? Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain?” (Lukas 12:22-26)

orang yang saya ingin temui bukanlah seorang yang spesial.
dia orang biasa yang hadir dari kehadiran saya sekarang ini.
dia generasi sesudah saya.

ayah saya pernah berkata saya, "nak, jadilah engkau seperti apa yang ada. Lakukan hal dengan kebebasan.
Jadilah burung di udara. Lihat segala sesuatunya. Belajar. Berbuatlah kesalahan, agar kamu tahu apa itu kebenaran
dan engkau harus tahu. kesuksesan hidupmu tidak ditentukan oleh orang lain.
tapi apa yang kamu lakukan sekarang..."

orang yang saya ingin temui sekarang adalah 30 tahun sesudah ini.
bahwa saya ingin melihat diri saya sendiri.

sukses atau gagalnya dia.
saya ingin melihat diri saya yang keriput, renta, dan menangis,
saya ingin melihatnya tertawa.
tetapi bukan itu yang saya inginkan.

saya hanya ingin dia menilai diri saya sekarang,
bahwa yang saya lakukan sekarang bukanlah hal terbaik yang pernah dilakukan oleh seorang anak muda.
bahwa saya tidak ingin dia menjadi akhirnya sombong jika dia sukses dalam hidupnya.
saya mewanti-wanti itu.

Namun, saya tidak ingin melihatnya terjerembab.
jatuh dalam lubang penderitaan, meronta, kemudian mengutuki diri saya yang sekarang.
saya, pada masa sekarang. yang belum bisa apa-apa.
bahwa saya yang sekarang ini, membuat dia sengsara.

apa yang saya dapat buat,
apa yang tidak.
inilah yang membentuk saya seperti sekarang ini,
saya bukanlah seorang yang terbaik pada masanya. Namun saya belajar bahwa untuk menjadi orang yang lebih baik.
harus ada masa yang buruk dalam hidup saya.
masa terburuk yang membuat saya merefleksikan diri saya.
seperti sekarang.
ketika saya merasa orang yang saya sayang meninggalkan saya satu per satu.
ketika saya melihat orang yang saya sayang menangis dan saya tidak bisa apa-apa.
ketika saya merasa sendiri di tengah keramaian.
ketika saya sibuk menghitung uang receh yang saya sehari-hari kumpulkan saat membayar di depan mbak toko depan.
ketika saya merasa gagal alam hidup ini.

saya tahu saya punya Dia,dia, dan saya sendiri.
masa depan saya.
30 tahun sesudah masa.

Jadi.. demi dia, orang yang saya sayang,
dan diri saya,30 tahun ke depan.


SAYA TIDAK AKAN MENYERAH SEKARANG.


Penulis : Lucky Kurniawan ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Sembilanpertigapuluh ini dipublish oleh Lucky Kurniawan pada hari 2011-05-04. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 2 komentar: di postingan Sembilanpertigapuluh
 

2 comments:

  1. :)
    cross your finger leonard, you're aiming for magnificent life... it might happen anytime soon...

    BalasHapus

Post your Comment here:

Advertise adf.ly - shorten links and earn money!

Related Websites

Banner Sahabat

Ingin Banner kamu dipasang seperti mereka? Comment and Put me in Your Blogroll. ihsan's blog Photobucket Yenlys Blog chiklet http://blogiemoney.blogspot.com