janji pada kamu. kenapa sebegitu susahnya.
mungkin lebih baik memang saya tidak pernah janji apa-apa, jika akhirnya saya termakan janji saya sendiri,
tahukah kamu?
saya tahu persis rasanya,
seperti tidak ingin lupa.
Dan janji saya untuk tidak akan meninggalkan kamu.
kini saya tahu kenapa saya menjanjikan hal itu.
mengapa sebegitu yakinnya saya akan hal itu.
Mengapa seolah itu terlontar begitu saja dari ulut saya.
karena saya menggenggam kamu begitu erat. bukan dalam tangan saya.
saya menggenggam kamu erat disini. lekat-lekat di hati saya.
:(
NB: Saya merasa hal yang kontradiktif terjadi pada seseorang yang dulu saya kenal baik.
yang pernah saya tanyai, " apakah kamu sayang dia?" dan dia menjawab tidak.
whatever, apa motifnya sekarang dia berbalik saya tidak tahu.
Mungkin dia merasa saya sudah kalah, dia yang menang.
Haha, tidak, kamu salah. kamu salah jika kamu menilai saya akan hancur.
tolak ukurnya bukan tangis saya, atau tawa kamu.
Tolak ukur semua ini adalah senyum orang yang saya sayang disana.
Untuk pria itu.
Janjikan saya satu hal saja.
Buat dia bahagia.
0 comments:
Posting Komentar
Post your Comment here: