Feromon


Love doesn't hide. It stays and fights. It goes through distance. That's why love is so strong. So that i can carry you home.

Mengerti apa artinya cinta sama saja mengerti kenapa dunia ini berputar mengelilingi matahari, mengapa electron memiliki muatan, dan mengerti kinematika suatu katalis.
Rumit, saya tidak bisa menjelaskannya.
Saya mengayun kedua tangan dan kaki seirama dengan roda waktu, seolah saya diciptakan sebagai makhluk air bernama penyu bermata sayu.
Ketika ia telah jauh mendahului saya, tiba-tiba saya berhenti.
Sesuatu yang hilang seperti menyeret saya ke belakang serupa jalinan memento, membuat penasaran akan rasanya jatuh cinta lagi.
Semakin penasaran karena degup jantung tak juga menemukan titik pemberhentian.
Saya tak berkedip hingga tiga puluh detik pertama, menanti.
Setelahnya menutup masing-masing kelopak mata perlahan, masih menanti.
Saya segera mengerti bagaimana rasanya berada di tengah palung menuju alam bawah sadar.
Saya melihat dia, sosok perempuan yang begitu sederhana, dengan senyum yang polos, ya, senyum yang tidak seperti orang kebanyakan.
Dengan pita kuning dan langkah riang, dia berjalan melewati saya.
Gadis berponi paling lucu yang pernah saya temui dalam hidup saya.
Ayah saya selalu bilang, Ketika manusia berhenti berharap dan bermimpi tentang apa yang ingin dia capai atau dapatkan, itulah hari kematiannya.
Saya selalu ingat perkataan itu. Di tengah harapan yang hampir mati.
Dititik ini pula saya berusaha bangkit. Mengatasi ketakutan dan tangisan saya sendiri
Sahabat-sahabat saya yang terkikik-kikik yang dengar saya bercerita.
Mereka mengenalkan saya kepada beberapa wajah baru.
Mereka pikir saya akan bisa melupakan orang yang saya sayang, hanya jika saya bisa mencintai lagi.
Hidup saya jadi seakan berwarna lagi.
Saya cukur rambut, berusaha tampil rapi lagi agar tidak dibilang kuno. Buang gombal sana sini
Berusaha mencintai lagi.
Tapi saya akhirnya percaya omongan guru biologi SMP saya. ketika dia menjelaskan feromon di hari itu.
“Feromon adalah zat yang membuat satu dengan lainnya tertarik. Ini pertama kali ditemukan pada serangga, yang membuat mereka menemukan lawan jenis mereka meski berjarak ratusan kilometer”
“lalu apakah feromon juga ada di dalam tubuh kita?” teman saya bertanya.
“Ya, semua kita punya feromon. Saat engkau melihat orang yang engkau sayang, feromon akan bekerja, tubuhmu bereaksi, pupil mata membesar hatimu akan berdesir, dan engkau bilang, PAPA SAYA MAU MELAMAR DIA.”
Semua kelas tertawa. Saya tidak. Saya mencatatnya.
Bagi saya.
Ini misi saya. Saya telah menemukan feromon saya sendiri. Dalam kamu.

Penulis : Lucky Kurniawan ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Feromon ini dipublish oleh Lucky Kurniawan pada hari 2011-06-03. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Feromon
 

0 comments:

Posting Komentar

Post your Comment here:

Advertise adf.ly - shorten links and earn money!

Related Websites

Banner Sahabat

Ingin Banner kamu dipasang seperti mereka? Comment and Put me in Your Blogroll. ihsan's blog Photobucket Yenlys Blog chiklet http://blogiemoney.blogspot.com