Seperlima

"Don't walk behind me; I may not lead. Don't walk in front of me; I may not follow. Just walk beside me and be my friend."
Albert Camus

Ini adalah cerita tentang dari seorang asing.
seorang yang kehadirannya tidak dimengerti.
Stranger, the family you have yet come to know. dimana kalian serasa mengenal satu sama lain bahkan sebelum kalian berjabat tangan dan berkenalan.

saya ingat betapa berkesannya hari itu.
dimana saya tidak mempunyai banyak rencana hari itu.
dimana hidup saya menjadi membosankan karena tidak banyak yang bisa saya lakukan.
menunggu panggilan antrian datang.

bagaimana dia mengisi dua puluh menit waktu saya saya juga tidak tahu
kami bertemu di sebuah tempat yang tidak lazim untuk seorang bertemu dengan seorang yang lain.
stasiun.

dimana rasa ngantuk saya perlahan menghilang ketika mendengar suara seseorang menyanyikan lagu lama.
george baker- "i've been away too long"
saya baru menyadari dia saat dengan susah payah dia mencapai bangku untuk duduk.
usia pria ini mungkin dua kali saya.
dua kali dua puluh dua.
aku duduk di depannya ketika dia tiba-tiba terjatuh dari tempat duduknya. stroke. stroke mengalahkannya,
dan tidak ada seorang pun menyadari dia ada.
invisible man?

saya melihatnya bangkit kembali dan tersenyum sembari menghitung uang receh yang terjatuh dari tasnya.
saya mengambil sebuah koin,
si pria tua menengadah, dan saya meletakannya di tangannya.
kasar seperti parutan kelapa.

dia menangis.
dia berbisik.
dia punya sebuah keluarga.
keluarga yang ditinggalkannya sepuluh tahun lalu.
keluarga dengan dua anak yang masih kecil.
untuk seorang wanita,
dua tahun sesudahnya dia menemukan bahwa seorang wanita selingkuhannya mengambil semua hartanya.

saya mendapati kesedihan dalam diri saya,
bahwa saya merasakan apa yang dia rasakan.
seorang bapak yang melakukan kesalahan di masa lalunya dan ingin memperbaikinya.

saya tanya dari mana asalnya.
dia bercerita bagaimana dia dulu.
bagaimana dia sewaktu masih jaya
bagaimana dia berubah menjadi orang lain
bagaimana dia begitu kejam terhadap dirinya sendiri.
dan keluarganya.

dalam waktu itu, saya menyadari saya merupakan bagian dari hidupnya. meskipun kecil, saya belikan sebuah tiket kereta untuknya, dan uang seadanya, setidaknya cukup untuk 2 hari makan tidur.
ke tempat dimana dia tinggal. saya mungkin tidak paham dimana tepatnya.
tapi ada harapan kecil dalam diri saya, dimana dia dapat bertemu dengan orang yang dia kasihi,
dengan anak-anaknya.
memeluknya.
mencium keningnya dengan lembut.
dan berkata.

"saya bersama kamu selamanya"

ini bukan cerita kebaikan saya.
ini cerita tentang kasih orang asing yang baru ditemuinya.
ini cerita tentang seorang pria tua.
ini tentang kami berdua.


20 maret 2011

di sebuah stasiun kereta di Semarang

Penulis : Lucky Kurniawan ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Seperlima ini dipublish oleh Lucky Kurniawan pada hari 2011-03-25. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 3 komentar: di postingan Seperlima
 

3 comments:

  1. leonard aku sedi banget,
    terharu banget baca ini...
    *hugs*
    you are a kind soul nard, and i hope somehow, he can make amend and start again with his family..

    BalasHapus
  2. umm. truly is i hope he can start his life with his family again.

    eniwei. blogmu ga bisa dibuka?

    BalasHapus
  3. aku private bt waktu yang tidak ditentukan hehe.. :)

    BalasHapus

Post your Comment here:

Advertise adf.ly - shorten links and earn money!

Related Websites

Banner Sahabat

Ingin Banner kamu dipasang seperti mereka? Comment and Put me in Your Blogroll. ihsan's blog Photobucket Yenlys Blog chiklet http://blogiemoney.blogspot.com