Nama Saya Leonard..


Nama saya Leonard Liem Nababan

Hari mendung.

Seperti biasa saya ke luar kantor sejenak.

Hanya untuk melihat rintik hujan.

Untuk melihat bidadari hujan turun, membasahi semua makhluk,

Untuk melihat pengorbanan sang awan

Pengorbanan sang awan yang menyerahkan dirinya sebagai sang pesakitan

Mati dan menjadi hujan.


Hari menjelang sore, saya pulang, bergurau dengan ibu saya, ayah saya.

Menutupi luka dengan senyum

Trik lama.

Selalu tersenyum hingga ibu saya bertanya.

Ada apa.

Malas menjawab.

Bilang lagi jatuh cinta, lagi kasmaran.


Masuk ke kamar,

Memencet tombol remote tanpa arah.

Sebentar menyeduh kopi hangat.

Menyeruputnya hingga sadar kalo lidah serasa terbakar.

Mencoba untuk makan

Semua makanan tidak enak.

Tetap melahap makanan dengan cepat.

Lahap.

Segera masuk kamar kemudian menutup mata.


Dan menangis..


Orang bilang patah hati itu jelek.

Orang bilang “sudah daripada kamu sedih nanti dapat ganti”

Orang bilang kehilangan cinta = kehilangan semuanya.


Saya tidak percaya hal tersebut.


Saya sama sekali tidak mempercayainya.


Seperti saya percaya kamu.


Saya selalu percaya

Saya selalu percaya, akhir dari segalanya = awal sesuatu yang baru,

Sesuatu untuk dibagi bersama orang terkasih.

Sesuatu untuk selalu dikenang dalam hidup ini.



Namun, saya memilih memulai kisah ini dari akhir perjalanan saya.

Dari akhir perjalanan cinta saya.

Dari hal yang saya kira tidak ada.


Di hari dimana kamu sangat cantik.

Memaki-maki saya.

Dimana kamu mengucapkan ejekan, umpatan

Bilang kamu sudah punya pacar.

kamu tidak akan membiarkanku masuk dalam hidupmu.

Bilang saya bodoh karena mengiriminya surat cinta saya melalui pesan pendek.


Menatap matamu lekat-lekat.

Berharap lidah bisa mengeluarkan kesaktiannya berbicara.

Lidah saya mati kutu.


Apalagi yang bisa saya katakan

Apalagi yang bisa saya katakan.

Menstarter motor dan pulang.


Saya berharap saya bisa jadi orang yang lebih baik.

Saya berharap waktu bisa diputar kembali

Semudah memutar gagang pintu,

Semudah memencet remote teve, kemudian mematikannya kembali.


Buat apa.

Buat apa Leonard.


Saya punya seribu jawaban.


Untuk mengembalikan kisah ini seperti awal cerita saya.

Dimana kita berkenalan.


nama saya Leonard Nababan”

maukah kamu menikah dengan saya?”


Melihat kamu tertegun sejenak

hah?” Menikah?”


MULUT BILANG: “Nggak, saya bercanda, sekarang siapa nama kamu?”

HATI BILANG: (Saya tidak pernah bercanda soal kamu)


Awal dari segalanya,

21 Juni 2009

Penulis : Lucky Kurniawan ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Nama Saya Leonard.. ini dipublish oleh Lucky Kurniawan pada hari 2011-01-06. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Nama Saya Leonard..
 

0 comments:

Posting Komentar

Post your Comment here:

Advertise adf.ly - shorten links and earn money!

Related Websites

Banner Sahabat

Ingin Banner kamu dipasang seperti mereka? Comment and Put me in Your Blogroll. ihsan's blog Photobucket Yenlys Blog chiklet http://blogiemoney.blogspot.com