Dalam debat kedua calon presiden kemarin 25 juni 2009, kita sudah melihat ketiga presiden berdebat dan menyampaikan visi misi mereka. Akan tetapi, satu hal yang kelihatan sangat menarik bagi saya adalah bagaimana jawaban tentang cara mereka untuk menarik investor dan memberantas utang Indonesia yang makin menggunung..
Belakangan bahkan, popularitas SBY meningkat hingga 70 % (menurut survei LSI), benarkah itu??? tentu harus dibuktikan terlebih dahulu..
Saya melihat, banyak sekali capres kita yang memutar balikkan fakta.
Saya ingat bagaimana salah satu Capres yang selalu berkata LANJUTKAN! , berkoar-koar akan program”nya” memberantas hutang. Akan tetapi saya mencatat dalam debat kemarin, hanya Ibu Megawati Soekarnoputri yang berani menyatakan untuk mengurangi hutang.
SBY dan JK menyatakan (kalo saya tidak salah ingat), jika memang “dibutuhkan” kita tetap harus berhutang.
Dan bagi simpatisan “fanatik” SBY, maka saya anjurkan untuk mengakses data utang negara Indonesia. Setelah itu, survei kronologis harga minyak dunia dengan harga premium. Lalu, survei kronologi seberapa kapitalis Indonesia dengan program privatisasi perusahaan-perusahaan BUMN strategis, kebijakan Bencana Lumpur Lapindo yang merugikan negara hingga 2 triliun lebih (melalui Perpres).
Apakah sudah dilakukan?? Atau apakah hal-hal semacam ini harus dilanjutkan??
Berikut jumlah total utang Indonesia (2001-2009) (www.dmo.or.id)
2001 : Rp 1263 triliun
2002 : Rp 1249 triliun
2003 : Rp 1240 triliun
2004 : Rp 1275 triliun
2005 : Rp 1268 triliun
2006 : Rp 1310 triliun
2007 : Rp 1387 triliun
2008 : Rp 1623 triliun
2009 : Rp 1667 triliun (Januari)
Anda tentu masih ingat bahwa, siapa sih Presiden Indonesia kita yang tercinta ini pada Periode 2004-2009??? Saya tidak perlu menyebut nama, Anda pasti sudah tau.
Pemerintah SBY “berhasil” membawa Indonesia kembali menjadi negara pengutang dengan kenaikan 392 triliun dalam kurun waktu kurang 5 tahun. Atau peningkatan utang negara selama pemerintah SBY naik rata-rata 80 triliun per tahun. Angka penambahan jumlah utang rata-rata ini mengalahkan utang di era Pak Harto yakni 1500 triliun dalam jangka 32 tahun. WOW!!!
zzzzz.... denger-denger Stadion Gelora Bung Karno uda digadaikan gara-gara utang negara kita terlampau menumpuk!
Siapa yang akan membayar utang tersebut??
Tentu anak cucu kita dalam jangka waktu ke depan. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka saya ingin penguasa negeri ini (terutama politisi Demokrat) agar lebih memakai moral dalam menyampaikan iklan dan pesan politik. Sindiran dan kata-kata halus tampaknya tidak dapat dimengerti dengan mudah oleh para politisi Demokrat yang katanya cerdas. Sehingga sayapun tergerak untuk menulis berbagai tulisan kritik atas iklan-iklan Demokrat yang cenderung manipulatif secara opini-data. Beberapa tulisan keprihatinan saya adalah Iklan Penurunan Hutang dan Harga BBM SBY yang “busuk” secara informasi data.
Hal yang kedua yang saya sama sekali tidak sukai adalah, kampanye yang memutarbalikkan fakta dan menggiring opini publik. Dalam hal ini tentu yang paling jelas adalah Gerakan Kampanye Pemilu Satu Putaran.
Katanya jika Pemilu menghabiskan dana 4 trilyun dalam 1 putaran, jika 2 putaran maka???? 8 trilyun!
Yang saya tidak habis pikir, kenapa hal ini malah dikoar-koarkan? Kenapa 4 trilyun disebut-sebut sebagai pemborosan dibanding kemajuan demokrasi dalam negeri ini?? Dan coba lihat kembali program-program yang ES BE YE jual kepada masyarakat, apakah sudah konkret???
BLT = program JK
Hutang turun= boong
Inflasi turun= boong
Penduduk miskin dan pengangguran makin sedikit= boong
Pendidikan gratis= boong, justru ada UU BHP yang disebut-sebut sebagai privatisasi dan “bisnis” di bidang pendidikan
sumber:
http://nusantaranews.wordpress.com/2009/03/24/fakta-fakta-tersembunyi-sby-jk-3-utang-negara-membengkak-1667-triliun/
Nb: Saya bukan penganut suatu partai ataupun simpatisan dari calon presiden, ataupun dibayar untuk menyuarakan ini. Ini murni muncul dari hati nurani saya yang terdalam ;p
Jaya INDONESIA!!
Beneran Sob? Wuih ga nyangka dg pemerintahan skrng.
BalasHapusApa lg liat jumlah utangnya, Fantastis.
setuju,,,
BalasHapusaku baru cek juga ke site berita luar negeri terpercaya.,..
gile
sby
kalo dibalik
ybs
y for you
b for bull
and s for .... hahahaha...