teruntuk kamu,
nona berponi lucu.
"hai apa kabar?"
saya baru sadar satu hal.
apa yang saya tulis disini sudah habis masa berlakunya. sudah expired.
begitu pula surat ini.
100 minggu hanya ironi. bahwa surat-surat yang ada mungkin tidak pernah ada/ tidak pernah kamu baca.
hanya sebuah notes yang berupa kontrak. dimana saya pihak pertama yang melanggar kontrak itu.
kontrak 100 minggu dimana saya tidak akan berhenti menulis tentang kamu di hari selasa.
kenyataannya? saya melanggar janji itu.
lalu bagaimana dengan janji saya lainnya?
itupun saya langgar.
boleh saya jujur pada 1 hal?
saya tidak ingin semua notes saya ini jadi abu.
bab pentingnya lagi. saya tidak ingin kontrak saya dengan kamu hangus begitu saja.
bahwa saya masih punya janji dengan kamu.
selamanya.
dan bahwa kamu di suatu sore memperbolehkan saya melakukannya.
bahwa 99 notes saya merupakan transformasi dari diri saya.
dari seorang yang lemah menjadi kuat hati.
dari seorang yang tidak mau mengerti jadi tahu.
bahwa kamu salah tentang satu hal.
dan saya juga salah tentang satu hal.
bahwa persepsi kita dibangun di atas istana pasir yang dihancurkan ego dan kebencian satu sama lain.
saya salah tentang satu hal.
bahwa saya seringkali marah kepada kamu, lalu meminta maaf seperti anak kecil minta permen,
bahwa saya sering menyita waktumu dengan hal yang tidak penting.
bahwa saya tidak pernah benar-benar berusaha untuk kamu.
saya ingin mengingat kamu,
di hari hari saya yang paling baik.
juga paling kacau.
saya ingin kamu tahu, bahwa setelah semua ini.
semua akan selesai secara cepat.
dan pada akhirnya. .
bukankah semua orang akan lupa semua masalahnya dan beralih lagi ke hidup awalnya?
semoga saja hati saya memberi saya keleluasaan lagi,
keleluasaan untuk menentukan pilihan masa depan.
pada akhirnya saya ingin kamu dalam hidup yang terbaik.
dalam kondisi dicintai dan punya cinta,
saya ingin kamu menjadi diri kamu dilingkungan kamu,
menyampaikan pendapat kamu, mengutarakan idealisme kamu, menceritakan diri kamu dengan orang lain.
membahasakan diri kamu, secara kamu,
kepada mereka yang saya doakan semuanya sayang kepada kamu,
secara tulus dan penuh.
kamu salah tentang satu hal.
bahwa apa yang kamu katakan tentang hati-hati memilih kata selamanya memang benar.
saya sayang kamu selamanya.
From,
Me.
nona berponi lucu.
"hai apa kabar?"
saya baru sadar satu hal.
apa yang saya tulis disini sudah habis masa berlakunya. sudah expired.
begitu pula surat ini.
100 minggu hanya ironi. bahwa surat-surat yang ada mungkin tidak pernah ada/ tidak pernah kamu baca.
hanya sebuah notes yang berupa kontrak. dimana saya pihak pertama yang melanggar kontrak itu.
kontrak 100 minggu dimana saya tidak akan berhenti menulis tentang kamu di hari selasa.
kenyataannya? saya melanggar janji itu.
lalu bagaimana dengan janji saya lainnya?
itupun saya langgar.
boleh saya jujur pada 1 hal?
saya tidak ingin semua notes saya ini jadi abu.
bab pentingnya lagi. saya tidak ingin kontrak saya dengan kamu hangus begitu saja.
bahwa saya masih punya janji dengan kamu.
selamanya.
dan bahwa kamu di suatu sore memperbolehkan saya melakukannya.
bahwa 99 notes saya merupakan transformasi dari diri saya.
dari seorang yang lemah menjadi kuat hati.
dari seorang yang tidak mau mengerti jadi tahu.
bahwa kamu salah tentang satu hal.
dan saya juga salah tentang satu hal.
bahwa persepsi kita dibangun di atas istana pasir yang dihancurkan ego dan kebencian satu sama lain.
saya salah tentang satu hal.
bahwa saya seringkali marah kepada kamu, lalu meminta maaf seperti anak kecil minta permen,
bahwa saya sering menyita waktumu dengan hal yang tidak penting.
bahwa saya tidak pernah benar-benar berusaha untuk kamu.
saya ingin mengingat kamu,
di hari hari saya yang paling baik.
juga paling kacau.
saya ingin kamu tahu, bahwa setelah semua ini.
semua akan selesai secara cepat.
dan pada akhirnya. .
bukankah semua orang akan lupa semua masalahnya dan beralih lagi ke hidup awalnya?
semoga saja hati saya memberi saya keleluasaan lagi,
keleluasaan untuk menentukan pilihan masa depan.
pada akhirnya saya ingin kamu dalam hidup yang terbaik.
dalam kondisi dicintai dan punya cinta,
saya ingin kamu menjadi diri kamu dilingkungan kamu,
menyampaikan pendapat kamu, mengutarakan idealisme kamu, menceritakan diri kamu dengan orang lain.
membahasakan diri kamu, secara kamu,
kepada mereka yang saya doakan semuanya sayang kepada kamu,
secara tulus dan penuh.
kamu salah tentang satu hal.
bahwa apa yang kamu katakan tentang hati-hati memilih kata selamanya memang benar.
saya sayang kamu selamanya.
From,
Me.